Rabu, 30 September 2015


CARA BERPIDATO TOKOH INDONESIA YANG SAYA SUKAI


Nama              : Intan Anggraini
NMP               : 201310415048
Semester         : 5A
Mata Kuliah   : Komunikasi Politik



Menurut saya tokoh Indonesia yang cara atau gaya berpidatonya menarik dan sangat mengagumkan adalah pidato dari salah satu pahlawan Indonesia yaitu Sutomo atau lebih dikenal dengan nama Bung Tomo.
Sutomo atau biasa disebut Bung Tomo, lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920.  Bung Tomo adalah seorang wartawan yang aktif menulis di beberapa surat kabar dan majalah, di antaranya: Harian Soeara Oemoem, Harian berbahasa Jawa Ekspres, Mingguan Pembela Rakyat, Majalah Poestaka Timoer, menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi Kantor Berita pendudukan Jepang Domei, dan pemimpin redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya. Beliau juga menjabat sebagai pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI). Pada tahun 2008, Bung Tomo barulah mendapatkan gelar kehormatannya sebagai pahlawan Indonesia.

Alasan mengapa saya menyukai pidato Bung Tomo :

Saya memang belum pernah melihat bagaimana Bung Tomo ketika beliau berpidato diatas panggung dan disaksikan oleh puluhan juta masyarakat surabaya. Namun ketika saya membaca naskah pidato beliau dan mendengarkan pidato beliau melalui youtube, saya merasakan jelas semangat yang berkobar dalam diri beliau untuk membuat Indonesia merdeka, sebab dari suara beliau yang lantang dalam menyerukan pidatonya membuat siapa saja yang mendengarkannya menjadi ikut bersemangat untuk melaksanankan perjuangan.

Yang saya kagumi dari cara berpidato beliau adalah isi pidato beliau begitu khas, artikulasi yang jelas, suara yang lantang, heroik, penuh semangat serta berapi-api dalam menyampaikan pidatonya, dan jika dilihat dari foto ekspresi wajahnya ketika berpidato, beliau menyampaikannya dengan sorot mata tajam yang mendukung gaya nya dalam berpidato. Secara tidak langsung dari sorot mata yang tajam itulah dapat mengobarkan semangat arek-arek suroboyo untuk mengangkat senjata tak kenal kata surut menghadapi lawan yang tangguh.

Dari isi pidato Bung Tomo yang paling saya ingat adalah :
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap “Merdeka atau Mati”. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar